Teori Flat Earth, Hollow Earth, dan Earth Dome dianggap tidak sesuai dengan fakta ilmiah yang telah terbukti hingga saat ini

Perdebatan mengenai bentuk bumi, apakah bulat atau datar? masih berlangsung hingga kini. Namun, dalam Al-Qur'an Surah Az-Zumar ayat 5, telah disebutkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi secara hak, serta menggantikan malam dan siang secara bergantian. Ayat ini dijadikan rujukan oleh sebagian ulama untuk menunjukkan bahwa bentuk Bumi adalah bulat.

Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa para ulama telah berijma' (bersepakat) bahwa baik langit maupun bumi berbentuk bulat. Menurutnya, tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini, dan seluruh gerakan bumi baik daratan maupun lautan menunjukkan bentuk bola.

Ijma' sendiri adalah metode dalam ilmu fiqih untuk mencapai kesepakatan hukum atas suatu perkara berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis.

Sejalan dengan pandangan ini, ilmuwan Muslim terkenal, Al-Biruni, juga menyatakan bahwa Bumi berbentuk bulat. Ia dikenal telah menulis risalah tentang instrumen astronomi seperti planisfer dan bola langit (armillary sphere). Di usia 17 tahun, ia menghitung posisi lintang dan bujur kota Kath di Khwarizm menggunakan metode tinggi Matahari, dan berhasil menyelesaikan persamaan geodesi kompleks untuk menentukan jari-jari Bumi. Hasil perhitungannya menunjukkan angka sekitar 6.339,9 km, hanya berbeda sekitar 16,8 km dari angka modern 6.356,7 km.

Pada usia 22, Al-Biruni sudah menulis berbagai karya ilmiah, termasuk mengenai proyeksi peta, sistem koordinat 3 dimensi (Cartesius), serta konversinya ke sistem koordinat polar. Berdasarkan observasi ilmiahnya, ia meyakini bahwa Bumi berbentuk bulat, berputar pada porosnya sekali dalam sehari, dan mengelilingi Matahari sekali dalam setahun. Pandangan ini bertentangan dengan kepercayaan umum saat itu, namun dinilai sebagai kesimpulan yang paling sesuai dengan data empiris yang tersedia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama