MrJazsohanisharma

GHASWATUL HIND, NUBUWWAH PERANG AKBAR DI AKHIR ZAMAN

Berikut parafrase dari teks yang Anda berikan, dengan bahasa yang lebih tertata, netral, dan informatif:

Salah satu episode paling intens dalam rangkaian peperangan akhir zaman adalah pertempuran antara umat Islam dan kaum Al-Hind (yang sering dikaitkan dengan komunitas Hindu di India).

Pertempuran ini diyakini akan sangat dahsyat. Sebagai gambaran, jumlah korban dalam Ghazwatul Hind diperkirakan bisa mencapai sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan Perang Dunia II. Jika PD II menelan korban sekitar 60 juta jiwa, maka konflik ini diprediksi bisa merenggut lebih dari 600 juta nyawa, mencakup umat Islam dan umat Hindu.

Saat ini, populasi umat Islam di dunia berjumlah sekitar 2,04 miliar, sementara umat Hindu mencapai 1,2 miliar. Ketika lebih dari 53.000 saudara seiman telah gugur di Gaza, dan itu saja sudah sangat mengguncang perasaan, maka korban dalam Ghazwatul Hind yang berjumlah jutaan tentu sulit dibayangkan dampaknya.

Walaupun saat ini India dan Pakistan tengah menjalani gencatan senjata, diyakini bahwa perjanjian ini pada akhirnya akan dilanggar. Salah satu alasannya adalah karena sentimen kebencian terhadap Islam yang kuat di kalangan ekstremis Hindu di India, yang sering dibandingkan dengan sikap kaum Yahudi terhadap umat Islam.

Keterlibatan Indonesia dalam konflik ini akan terjadi melalui jalur Ghazwatul Hind, meskipun saat ini Indonesia masih memegang posisi netral sebagai bagian dari Gerakan Non-Blok.

Banyak umat Islam mempercayai sabda Nabi Muhammad SAW berikut:

"Ada dua golongan dari umatku yang akan dibebaskan dari api neraka: yaitu golongan yang akan memerangi India, dan golongan yang akan bersama Isa bin Maryam, AS."
(HR. Sunan an-Nasa’i 3175, derajat Hasan – Darussalam)

Keyakinan ini menjadi dasar semangat jihad dalam peristiwa Ghazwatul Hind bagi sebagian umat Islam, dengan dua tujuan utama:

  1. Mengharap pembebasan dari siksa neraka sebagaimana dijanjikan dalam hadits tersebut.
  2. Kesempatan untuk bertemu dan bergabung dengan Nabi Isa AS yang diyakini akan turun di Masjid Al-Umawi, Suriah, menjelang akhir zaman.

Dalam riwayat dari Ishaq bin Rahawaih, disebutkan bahwa saat mendengar hadits tentang Ghazwatul Hind, Abu Hurairah RA berkata:

"Jika aku bisa ikut dalam jihad itu, aku akan menjual semua milikku, baik yang lama maupun yang baru, agar dapat bergabung. Setelah itu Allah akan memberikan kemenangan, dan kami akan bisa bergabung dengan Al-Masih Isa bin Maryam di Syam."

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka yang terlibat dalam Ghazwatul Hind diyakini juga akan ikut dalam pertempuran akhir melawan pasukan Dajjal di Syam, bersama Nabi Isa AS. Ini memperkuat pandangan bahwa Ghazwatul Hind merupakan bagian dari rangkaian peristiwa menjelang hari kiamat.

Saat ini, gencatan senjata antara India dan Pakistan dianggap oleh sebagian pihak sebagai kedok untuk meningkatkan kekuatan militer masing-masing. Kedua negara telah menempatkan pasukan, tank, dan senjata berat di perbatasan mereka. Sementara itu, senjata nuklir pun sudah dalam siaga: India memiliki sekitar 164 hulu ledak nuklir, sementara Pakistan memiliki sekitar 170. Jumlah ini diyakini cukup untuk saling menghancurkan secara total.

Pertanyaan penting yang muncul kemudian adalah: bagaimana sikap kita jika Ghazwatul Hind benar-benar terjadi? Sebagai warga negara, kita tetap wajib patuh kepada ulil amri (pemimpin yang sah). Jika presiden melarang partisipasi dalam jihad, maka sebagai rakyat, kita wajib menaatinya. Namun ada keyakinan bahwa pada saatnya nanti, pemimpin negara sendiri akan mengomandoi jihad tersebut, dan pada akhirnya, TNI serta warga sipil akan terlibat dalam peperangan besar ini.

Wallahu A'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama