Fakta Kehidupan Di China

 


Kehidupan di Ciina memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda tergantung pada sudut pandang dan prioritas seseorang. Ciina memiliki infrastruktur yang sangat maju dan luas dalam berbagai sektor. Dalam beberapa dekade terakhir. China telah berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan infrastruktur modern yang menghubungkan berbagai wilayah secara efisien.

Teknologi Trasportasi

Sebut saja seperti kereta cepat yang menghubungkan hampir semua kota besar di China. Bahkan. China memiliki jaringan kereta cepat terpanjang di dunia, mencakup lebih dari 40.000 km. Ini mencakup sekitar dua pertiga dari total jaringan kereta cepat di seluruh dunia. Kereta cepat di China rata-rata melaju dengan kecepatan 250 hingga 350 km per jam yang mengurangi waktu tempuh secara signifikan. Kereta foxing adalah model kereta cepat paling canggih di China buatan dalam negeri dengan kecepatan mencapai 350 KM perjam

Bahkan China juga mengembangkan teknologi kereta maglev atau Magnetik Levitaation yang mampu melaju hingga enam ratus kmeter per jam. Shanghai Maglev adalah contoh rute komersial yang sudah beroperasi yang menghubungkan Bandara Internasional Pudong dengan pusat kota shanghai.

Selain kereta cepat. Cina juga memiliki sistem metro yang canggih dan luas, sistem metro di Shanghai adalah salah satu yang terpanjang di dunia. Sementara itu, model kereta harmoni juga populer dan banyak digunakan di berbagai rute di China. Fasilitas pendukung lainnya seperti stasiun juga dirancang dengan modern dan ukuran besar untuk menampung puluhan ribu penumpang setiap harinya. Stasiun seperti Beijing Sout Railwaytation dan Shanghai Hongqiao Ralwaystation adalah contoh stasiun besar yang sangat sibuk di China.

Tidak hanya jaringan kereta cepat dan metro, jalan raya dan jalan tol di China juga berkembang sangat pesat dan megah. Di China, sistem jalan tol dan jalan raya di China sangat luas dengan jaringan lebih dari 160 km dan menjadi kedua terpanjang di dunia. Jalan tol ini menghubungkan wilayah perkotaan, industri, hingga daerah pedesaan yang mempercepat distribusi barang di dalam negeri. Proyek National trung Highway System merupakan program proyek besar-besaran China. Proyek ini mencakup 5 jalan tol utama dari utara ke selatan dan tujuh dari timur ke barat. Selain jalan tol besar, pemerintah China juga memperhatikan jalan-jalan pedesaan agar lebih terhubung dengan pusat kota.

Transportasi udara dan laut China juga tidak kalah berkembang dengan pesat. Bandara Beijing Daxing yang disebut Starvis Airport juga terkenal dengan arsitektur futuristiknya dan dirancang untuk menangani puluhan juta penumpang setiap tahun. Selain itu, China juga memiliki lebih dari 200 bandara internasional dan domestik yang tersebar di seluruh negeri. Di sektor transportasi laut. China memiliki beberapa pelabuhan terbesar di dunia, seperti Pelabuhan Shanghai, Pelabuhan Shenjen, dan Pelabuhan Ning Bo zhoushan.

Pelabuhan-pelabuhan ini sangat penting dalam perdagangan internasional dan menjadikan China sebagai pusat manufaktur global. Selain itu, kota-kota besar di China memiliki kawasan bisnis dengan gedung pencakar langit yang futuristik. Shanghai Tower yang merupakan salah satu gedung tertinggi di dunia, adalah salah satu contoh dari inovasi arsitektur dan teknik China.

Selain dipenuhi gedung pencakar langit, banyak kota di China yang juga mengembangkan kota pintar yang menggunakan teknologi IOT untuk meningkatkan efisiensi layanan publik. China adalah negara pertama yang secara massal mengimplementasikan jaringan 5G dengan pemasangan infrastruktur jaringan 5G di hampir semua kota besar. Penggunaan 5G mendukung berbagai layanan seperti mobil otonom dan kota pintar. China memiliki ekosistem digital yang kuat dengan pusat data besar dan layanan cloud yang dikelola perusahaan seperti Alibaba, BIDO, dan Tencent.

 

Peluang Kerja

Ekonomi China yang pesat memberi banyak peluang kerja di berbagai sektor, khususnya di bidang teknologi, manufaktur, dan keuangan. Banyak perusahaan besar juga berpusat di sana, sehingga peluang untuk membangun karir cukup tinggi di sini. Namun dengan populasinya yang begitu tinggi. Cina memiliki tenaga kerja yang sangat besar sehingga persaingan untuk mendapatkan pekerjaan bagus sangat ketat, terutama di kota-kota besar. Pekerjaan di bidang teknologi sangat dicari, terutama dalam perusahaan-perusahaan besar seperti Alibaba, Tencent, dan Huawei. Sektor ini menawarkan gaji yang menarik namun juga menuntut kompetensi yang tinggi.

Kondisi kerja di China memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi cepat, budaya kerja yang kompetitif, serta regulasi pemerintah yang sering berubah.

Budaya kerja 996 adalah budaya kerja yang umum di China, terutama di sektor teknologi dan perusahaan besar seperti Alibaba dan Huawei. Budaya kerja 996 adalah budaya kerja yang berarti bekerja dari jam sembilan koma nol hingga sembilan koma nol dan enam hari dalam seminggu. Budaya 996 telah memicu perdebatan di kalangan pekerja dan masyarakat umum di China. Meski menurut undang-undang China jam kerja maksimum adalah delapan jam sehari atau empat puluh empat jam seminggu, tetapi dalam praktiknya aturan ini sering diabaikan di banyak perusahaan. Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan di China yang menerapkan budaya kerja 996 dan masih banyak perusahaan yang taat akan peraturan.

Gaji dan Biaya Hidup

Gaji dan biaya hidup di China sangat bervariasi tergantung pada kota atau wilayah tempat seseorang tinggal. Sebagai gambaran, gaji rata-rata di China berkisar antara 5000 hingga 10.000l yuan per bulan atau sekitar 11 juta hingga 22 juta rupiah. Namun, gaji ini tetap bervariasi antara sektor pekerjaan dan lokasi. Di sektor teknologi dan keuangan, gaji bahkan bisa mencapai 20.000 hingga 30.000 yuan atau sekitar 44juta hingga 66 juta rupiah atau lebih per bulan, tergantung posisi dan pengalaman.

Pekerjaan di kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Shen Jin menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan kota-kota kecil atau pedesaan. Kesenjangan ini mendorong migrasi dari pedesaan ke kota besar. Misalnya, upah minimum di Shanghai adalah yang tertinggi di negara ini, sehingga menarik banyak orang untuk mencari peluang kerja ke kota ini.

Pekerja migran di China yang dikenal sebagai Mingong memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Mereka berasal dari desa atau kota kecil dan pindah ke kota besar untuk bekerja, terutama di sektor konstruksi, manufaktur, dan jasa. Namun, mereka menghadapi berbagai tantangan terkait kondisi kerja, hak hukum, dan kehidupan sehari-hari. Misalnya, Hukow adalah sistem pendaftaran tempat tinggal di China yang mengklasifikasikan warga berdasarkan tempat asal mereka. Hukow menetapkan akses seseorang pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.

Pekerja migran yang tinggal di kota besar tidak memiliki Hukow perkotaan sehingga mereka tidak bisa mengakses layanan publik seperti warga setempat. Anak-anak mereka juga kesulitan mengakses sekolah atau layanan kesehatan di kota tempat mereka bekerja. Selain itu, upah rata-rata pekerja migran juga lebih rendah dibandingkan pekerja tetap di kota besar. Pendapatan rata-rata mereka berkisar antara 3000 hingga 6000 yuan atau sekitar 6 juta hingga 12 juta perbu, tergantung pada jenis pekerjaan dan lokasi. Meskipun pemerintah telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah hak dan perlindungan sosial bagi kelompok ini.

Properti / Perumahan

Meskipun gaji di China terus meningkat, terutama di kota-kota besar, biaya hidup juga ikut naik, terutama untuk perumahan. Harga sewa apartemen satu kamar di pusat kota seperti Beijing atau Shanghai bisa mencapai lima koma ribu hingga sepuluh koma nol yuan per bulan atau sekitar sebelas juta hingga dua puluh dua juta rupiah. Banyak peja muda yang harus tinggal di apartemen kecil atau berbagi tempat tinggal untuk menghemat biaya di kota-kota kecil. Meskipun gaji lebih rendah, biaya hidup juga lebih terjangkau. Ini memungkinkan pekerja untuk menghemat lebih banyak, terutama jika mereka memiliki gaya hidup sederhana dan tinggal di wilayah yang lebih murah.

Walau biaya hidup di kota besar seperti Beijing dan Shanghai cenderung tinggi, banyak tempat di China yang relatif lebih murah. Di luar kota besar, harga makanan dan kebutuhan sehari-hari lebih terjangkau dibanding banyak negara lain.

Ketat Terhadap Internet

China terkenal dengan sensor ketat terhadap media internet dan komunikasi publik. Akses ke media sosial internasional seperti Facebook. Twitter, dan Google diblokir di negara ini. Dan sebagai gantinya, warga China menggunakan sejumlah platform media internet yang dikembangkan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan komunikasi media sosial dan hiburan mereka. Misalnya. Baido adalah mesin pencari terbesar di China, mirip dengan Google di pasar internasional. Namun, masyarakat harus tetap berhati-hati dalam mengungkapkan pandangan politik atau sosial yang berpotensi kritis terhadap pemerintah. Pemerintah China ingin mengendalikan informasi yang dapat diakses oleh warganya, sehingga dengan memblokir beberapa media asing, pemerintah dapat membatasi penyebaran informasi yang tidak sejalan dengan narasi resmi pemerintah.

Ada risiko penangkapan atau intimidasi bagi individu yang menyuarakan pendapat kritis terhadap pemerintah atau kebijakan yang ada. Banyak aktivis dan jurnalis dijatuhi hukuman penjara karena mengekspresikan pandangan mereka.

Selain control terhadap media pemerintah China juga memiliki sistem pengawasan yang canggih, termasuk penggunaan kamera pengawas yang terhubung dengan teknologi pengenalan wajah di ruang publik. Sistem ini membuat banyak orang merasa privasi mereka terbatas dan aktivitas mereka terus diawasi. Pengawasan keamanan yang ketat dan kepolisian yang aktif membantu menjaga ketertiban masyarakat China. Tidak heran China umumnya dianggap sebagai negara yang aman dengan tingkat kejahatan yang rendah, terutama di kota-kota besar.

Social credit system

Social credit system atau sistem point sosial adalah sebuah sistem yang dirancang oleh pemerintah China untuk memantau dan mengevaluasi perilaku individu dan organisasi. Berdasarkan sejumlah kriteria yang telah ditentukan, setiap individu atau organisasi akan diberikan nilai atau poin berdasarkan perilaku dan tindakan mereka. Poin ini bisa meningkat atau menurun tergantung pada tindakan yang diambil. Misalnya, membayar utang tepat waktu akan menambah poin. Sementara keterlambatan pembayaran atau pelanggaran hukum akan mengurangi poin.

Individu atau perusahaan dengan skor tinggi dapat memperoleh berbagai keuntungan, seperti akses kepinjaman dengan bunga lebih rendah, kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan, atau prioritas dalam mendapatkan layanan publik. Sebaliknya, individu atau perusahaan dengan skor rendah dapat menghadapi berbagai sanksi, termasuk pembatasan dalam perjalanan, misalnya larangan untuk membeli tiket pesawat atau kereta, kesulitan dalam mendapatkan pinjaman, atau pengurangan akses pelayanan system poin sosial yang diterapkan oleh pemerintah China ini telah menciptakan kontrofesi dan kekhawatiran tentang kontrososi yang berlebihan.

Untuk sistem kesehatan dan pendidikan di China memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan meskipun ada elemen yang gratis atau disubsidi, tidak semuanya sepenuhnya tanpa biaya.

Program Kesehatan dan Kesehatan

Pemerintah China mengembangkan program asuransi kesehatan untuk membantu masyarakat membayar biaya perawatan medis. Meskipun ada subsidi, banyak warga masih menghadapi biaya yang signifikan untuk perawatan kesehatan, terutama untuk prosedur medis yang lebih kompleks atau di rumah sakit swasta. Begitu juga dengan sistem pendidikannya. Pendidikan dasar di China yang mencakup enam tahun pendidikan dasar dan tiga tahun pendidikan menengah pertama adalah wajib dan gratis. Namun, orang tua seringkali masih diharapkan untuk membayar biaya tambahan untuk buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Meski banyak kota besar yang maju, beberapa wilayah pedesaan dan barat Cina tertinggal dalam infrastruktur yang menimbulkan kesenjangan ekonomi.

Banyak penduduk pedesaan hidup dalam kondisi yang jauh lebih sulit dibandingkan dengan mereka yang tinggal di kota-kota besar. Wilayah barat dan pedalaman seperti Tibet. Qinghai, dan Xinjian tertinggal karena letak geografis yang sulit dijangkau serta keterbatasan anggaran untuk proyek-proyek besar. Medan yang bergunung-gunung dan kondisi iklim yang ekstrim membuat proyek infrastruktur sangat mahal dan kompleks di wilayah ini. Biaya pembangunan jalan, jembatan, dan kereta di wilayah ini jauh lebih tinggi dibandingkan di dataran rendah atau wilayah pesisir. Selain itu, kepadatan penduduk yang rendah sehingga investasi besar untuk infrastruktur sering dianggap tidak efisien dari segi ekonomi. Hal ini membuat pemerintah dan investor enggan mengeluarkan biaya besar untuk wilayah yang jumlah penduduknya relatif sedikit.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama