WASPADA ANCAMAN "BRAIN ROT"



Awal Desember ini, dunia media sosial dikejutkan dengan istilah "brain rot" atau gamblangnya berarti pembusukan otak atau otak yang membusuk. Terdengar mengerikan ya? Namun ini bukanlah nama penyakit atau kondisi medis pada otak, melainkan sebuah istilah atau ungkapan di dunia media sosial. Wah.. gimana tuh?

Oxford, yang terkenal dengan kampus dan kamusnya, ternyata setiap tahun memilih "kata khas" yang menjadi catatan atau penanda dari kata yang khas di tahun tersebut sebagai "Word of The Year".

Tahu dong kata "selfie" ? Nah kata ini pernah dinobatkan menjadi "Word of The Year 2013". Nah tahun 2024, pilihan kata atau istilahnya jatuh pada kata "brain rot". Istilah ini terpilih karena kondisi dan dampaknya sudah menjadi fenomena dunia.

Istilah 'Pembusukan otak' ini didefinisikan sebagai "kemerosotan yang diduga terjadi pada kondisi mental atau intelektual seseorang, akibat konsumsi berlebihan dari materi-materi sepele, remeh, receh, atau tidak menantang kerja otak, terutama pada konten daring.

Penggunaan istilah 'brain rot' semakin populer digunakan tahun ini sebagai gambaran kekhawatiran tentang dampak atas tingginya konsumsi konten daring berkualitas rendah dalam jumlah berlebihan, terutama di media sosial. Istilah tersebut meningkat frekuensi penggunaannya sebesar 230% antara tahun 2023 dan 2024. Skeri ya?

Secara psikologi, fenomena brain rot ini sudah diwanti-wanti oleh seorang psikolog-sosial Amerika Jonathan Haidt dalam bukunya "The Anxious Generations", walau pun ia tidak khusus menyebutkan istilah ini. Namun fenomena dan dampak penggunaan media sosial ini memang sungguh sangat menakutkan dan mengancam sekali terutama bagi anak-anak di bawah usia 13 tahun.

Istilah semacam pembusukan otak ini sebetulnya sudah lama saya mendengarnya, yaitu sejak saya bekerja di dunia periklanan dulu. Banyak dari teman-teman saya dulu menyebut gejala semacam ini dengan istilah "bikin otak menciut" atau "otak jadi kerdil". Hal ini muncul pada kondisi di mana kita percuma saja berfikir konsep ide yang tinggi dan canggih, kalau pada akhirnya yang dipilih oleh klien hanyalah ide-ide receh tanpa konsep. Celakanya lagi ide receh ini pula yang mendapat atensi atau kesukaan tertinggi di masyarakat. Blar !!

Lalu, apa lawan dari brain rot? yakni brain gym.. atau semacam olah otot otak (padahal otak gak punya otot), yaitu kebiasaan kita dalam mencoba melatih otak dengan menguji pikiran dengan hal-hal baru, pembahasan topik yang berat-berat, hal-hal yang jarang dibahas, bahkan hal-hal yang sering tidak relevan, atau absurd. Namun demikian, kelebihan brain gym pun bisa mengarah pada kecenderungan overthinking, cocokologi, dan tergila-gila teori konspirasi 

Nah.. mari kita mulai rajin merehat otak..

 by : Motulz Anto

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama